Ketika Dua Titik Bersua

Untuk seseorang yang tidak sengaja bersua denganku,

"Hai apa kabarnya manusia yang pernah berkawan dengan kesepian? Masih sepikah hatimu sama seperti awal kita berjumpa?" Aku sedang belajar terbiasa tanpa hadirmu yang selalu membuat hari-hariku bersemangat kala itu. Setiap kali aku mencoba memaksa melupakanmu entah kenapa ada saja yang membuat aku ingat semua tentangmu. Mungkin aku cuman belum terbiasa dengan kondisi ini. Nanti berjalannya waktu aku yakin semua akan baik-baik saja, aku butuh waktu lebih lama melupakan semua kenangan perasaan itu. Terbuai dan jatuh cinta memang sangat cepat tapi melupakan kadang kita butuh waktu lebih lama.

Hari itu aku percaya, percaya bahwa kita bersua bukan karena satu kebetulan. Kita ini bagai dua titik yang bersua akhirnya bertemu pada satu garis, kita yang tadinya tidak saling kenal akhirnya bisa bersingungan terhubung satu sama lain. Percayakah kamu, pertemuan ini sudah digaris bawahi oleh Sang Khalik? Berlebihan mungkin tapi tidak masuk diakal memang pertemuan itu. Aku percaya Yang Diatas selalu punya caranya sendiri untuk membawa kita bertemu dengan seseorang.

Tidak pernah ada yang kebetulan dibumi ini, bahkan saat aku tahu kita bisa dekat kemudian mejauh mungkin sudah disekenariokan oleh Sang Khalik juga. Aku masih ingat detil awal kita berjumpa, saat itu kita sama-sama berkenalan dan tersenyum kecil. Tidak banyak percakapan yang kita buka diawal namun entah kenapa kita bisa saling mengenal singkat lewat jaringan pesan singkat, telepon ataupun media sosial. Aku tahu kau mungkin ini konyol dan aneh, kita bisa menghabiskan waktu banyak untuk bercerita ini dan itu, sampai akhirnya aku sadar hati ini selalu berdebar ketika ku dengar namamu disebut.

Tak terbesit dipikiranku untuk menyakitimu, sedetikpun tidak pernah terlintas keinginan hati membuatmu terluka. Aku hanya ingin berteman tulus denganmu tidak ada niatan lain. Namun, aku sadar pertemanan lawan jenis memang sebaiknya dibangun jarak bukan karena aku ingin menghindar darimu tapi karena tidak mau karena keegoisan kita merusak semua yang indah selama aku mengenalmu. Jangan kau tanya rasanya saat mengambil keputusan harus cuek padamu, sungguh awalnya aneh rasanya sesak dan kehilangan. Malam-malamku kembali diisi air mata mengenang semua yang manis tentang kita, kadang sempat terlintas aku berharap tidak mengenalmu sama sekali, karena mengenalmu akhirnya buatku itu cuman sekedar kecelakaan yang membuatku harus bersedih hati kembali saat melepasmu. Aneh memang pemikiran itu, tapi akhirnya aku kembali kepada apa yang aku percaya orang datang dan pergi memberikan kita banyak pembelajaran hidup. Kadang ada memberi pelajaran untuk kita tersenyum, tapi kadang ada juga yang memberikan pelajaran arti kesedihan semuanya sudah diatur olehNya.

Perasaan ini mungkin jatuh keorang yang sama sekali tidak dikenal, hari itu tiba aku merasa kita sudah berubah. Semua berubah menjadi dingin dan membawaku dalam kesedihan. Aku diam bukan berarti tidak memperhatikanmu, aku tahu dan sangat sadar perubahan dalam dirimu. Sekecil apapun perubahan itu aku bisa merasakannya. Intuisi hawa tidak perlu penjelasan hanya butuh merasa sampai nanti jawaban itu muncul, iya alasan mengapa kamu berubah? Akhirnya, aku tahu alasan kamu menjadi dingin, aku tidak perlu menyebutkannya disini. Aku berusaha kuat sampai airmataku kering tidak mampu menagismu, perasaanku membeku dalam kedinginan saat melihatmu, namun sesekali aku masih berdoa untuk kebahagian dan kesejahteraanmu. Itu wujud paling tinggi aku mengasihimu. Aku sadar kita tidak dimuluskan jalannya bersama bukan berarti aku harus membencimu atau memusuhimu, kita ini bukan anak kecil lagikan? Hadirmu memang sekilas dihidupku, akhirnya kita harus berjalan lagi masing-masing. Aku sendiri merasakan kesedihan meski kamu tidak pernah peka dan tahu bagaimana aku menangis sesak ketika memutuskan mundur dari hidupmu.

Sang Khalik, mempertemukan kita bukan satu kebetulan tapi memberi pelajaran bahwa apa yang kita harapkan belum tentu sesuatu yang kita butuhkan. Aku mengharapkan kehadiranmu itu seindah awal kita berjumpa dan kita terus bisa bersisian, tapi sepertinya Sang Khalik punya skenario lain yang aku dan kamu belum pahami. Sesuatu yang kita butuhkan dimasa depan mungkin masih jadi misteri yang akan terjawab pada akhirnya. Kini aku berjalan menghidupi arti kebahagiaanku sendiri, aku sudah tahu kamu telah menemukan kebahagiaan versimu sendiri. Semoga Yang Memiliki Hidup Kita terus memberikan yang terbaik untuk kita masing-masing.

Ilustrasi Foto dari Pinterest

Dari manusia yang belajar terbiasa tanpa hadirmu,
Melisa Dawson

Komentar

  1. Percayalah bahwa apapun yg terjadi di dunia ini tidak ada yg sia2. Smua ada maksud tersembunyi yg disampaikan oleh Tuhan =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Dauf terimakasih sudah mampir...hehe..didunia ini memang semua sudah direncanakan meski kita tidak tahu tujuan dan artinya sekarang... 😁

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer