Berbahagialah atas Hidup

Aku tidak membenci orang-orang yang patah hatinya, karena aku pernah merasa patah hati sehancur-hancurnya. Rasanya, aku mulai berbahagia bukan sejak aku bertemu dengan dia yang kini menjadi kekasih hati ini. Lantas darimanakah kebahagiaan itu muncul ?

Bahagia banyak yang bilang itu soal bagaimana kita memilih untuk bahagia dan menghidupi arti bersyukur. Saya mulai berbahagia dengan melakukan hal-hal kecil yaitu memilih untuk bahagia dan memilih tidak perlu berlarut dalam kesedihan. Patah hati, kecewa, itu wajar tapi saya memilih cukup terbelengu dengan hal tersebut, sudah saatnya berdiri meninggalkan tempat yang namanya kesedihan. 

Boleh dibilang menulis adalah bagian dari saya menyembuhkan luka, menyembuhkan rasa patah yang pernah saya alami. Setiap orang punya cara sendiri untuk menyembuhkan lukanya, saya banyak belajar membaca dan menulis meski belum sempurna sampai pernah ditolak penerbit ternama karena bahasa saya terlalu patah-patah dan cerita yang saya tulis sering kali tidak mulus, ada juga yang bilang terlalu FTV alias terlalu menggunakan daya imajinasi. Apapun itu semua masukan itu harusnya tidak membuat jari ini terhenti untuk menulis, dengan menulis saya tidak takut untuk berekspresi dan jadi diri sendiri.

Jadi hal pertama jika ingin hidup bahagia belajarlah bersyukur dan itu pilihan, kamu belajar bahagia berarti harus belajar berdamai dengan semua hal yang menyakitkan buat kita.

Hal kedua, cari dan temukan cara untuk menyembuhkan lukamu. Boleh dengan menulis, menggambar. membuat lagu, atau sekedar traveling sejenak untuk melupakan rasa sedih tersebut. Lakukan kegiatan positif serta yang kita sukai.

Hal ketiga belajar berani menghadapi orang-orang yang pernah melukai anda, dan maafkanlah mereka. Bicara baik-baik dan selesaikan apa yang telah berlalu supaya hati dan pikiran kita lebih ikhlas dalam menjalani hidup.

Sekilas mungkin kita sering dengar ketiga hal tersebut, jika sudah sering dengar ya maka kita tinggal melaksanakan tips tersebut. Selamat memilih untuk berbahagia atas hidup. 


Salam hangat,
Melisa Dawson


Komentar

Postingan Populer