si Garam dan si Terang | Ahok

Helo..Gaisss.. Balik lagi sama gue di sini Intuisi Melisa. Kali ini gue lagi suka nulis dan ceritain kebaikan Tuhan dengan bahasa anak muda. Guys, gue mesti ngomong dengan bahasa kekinian yang mudah di pahami supaya kalian gak berasa ini lagi kaya baca buku khotbah dengan bahas super duper berat.

Nah, Gue pengen cerita nih. Gue makan satu masakan sup kuah ayam kesukaan emak gue. Saking lapernya gue langsung ambil mangkok dan tuangin itu kuah ayam yang lagi di masak. Pas gue mulai tiup-tiup kuahnya biar gak panas dan mulai cicip-cicip gue sontak kaget..

"PPPPPFFFTTTTT,,,Makkk... ini kuahnya gak ada rasa??" kemudian mulai terdengar suara demikian..
"Lah emang tuh kuah belom dituang garem." Emak gue nonggol dari belakang sambil nuangin garem sedikit.

Garem itu lebur dengan kuah ayam itu pas gue cicipin lagi rasanya ada manis-manisnya gitu.. Heist..salah itu iklan air le mi*nerale   Maksud gue tuh ada asin-asinya gitu. Gais, sadar gak sadar anak Tuhan itu garam dan terang dunia. Ya loe dan gue yang udah percaya sama Tuhan itu Garam dan Terang dunia. Loe di panggil untuk memberi rasa dan memancarkan terang kemana juga kaki ini melangkah. Dunia tiap-tiap hari makin brutal dengan segala kenikmatannya, si iblis selalu berusaha jatuhin anak-anak Tuhan mulai dari cara alus sampe cara ekstrim. Kemudian, loe mulai mikir jadi orang kristen kok gak enak banget ya? gak boleh ini gak boleh gitu? Nah, ya kalo gue bilang ikut Yesus memang gak gampang, loe boleh kok nikmatin semua kesenangan dunia ini tapi bukan itu panggilan hidup loe ketika keputusan ikut Yesus. Loe ada di dunia ini tapi loe bukan bagian dari dunia ini. Maksudnya gimana sihhh? Aku bingung...Hmm.. Gini nih...gue ceritain satu kisah,cerita ilustrasi dari gue biar loe ngerti kalimat ini.. "Loe ada di dunia ini tapi loe bukan bagian dari dunia ini."



Dulu, ada seorang Gubernur namanya Bapak Ahok, dia seorang biasa aja, orangnya lurus dan hidup bersih tak ada tanda-tanda dia korupsi uang rakyat, Bapak Ahok di cintai semua rakyatnya. Saat sebelum dia mutusin jadi seorang Gubernur mengabdi pada rakyat, Bapak Ahok ini udah tahu akan berada berada di tengah-tengah orang yang gak semuanya bisa diajak untuk hidup mau jujur seperti dia. Hingga satu saat orang-orang jahat mulai merayunya dari cara halus sampe kasar untuk coba korupsi semua itu gagal. Bapak Ahok tetap bersih dan tidak di temukan tanda-tanda korupsi uang rakyat. Makin geram semua orang jahat itu berusaha menjatuhkan bahkan tak segan mungkin ingin membunuh Gubernur yang baik dan benar itu. Kenapa orang benar gak disukai orang jahat ? karena orang baik dan benar gak mau jadi serupa dengan maunya si jahat. See, Ahok ada di dunia, tapi Ahok pegang teguh sumpah jabatannya untuk gak makan uang rakyat. Ahok ada di tengah pemerintahan untuk merubah semua sistem yang gak bener, bukan jadi ikutan gak bener. Tulisan ini bukan buat dukung Ahok, tapi supaya kita sadar semua anak Tuhan harusnya demikian ingat bahwa kita ini garam dan terang dunia.

Terang itu baru bercahaya kalo dia bisa menerangi kegelapan, gak mungkin loe nyalain lilin pas siang hari terik panas buat nuntun pas loe mau jalan. So, loe mesti keluar ketempat gelap bukan buat jadi gelap tapi pancarin terang Tuhan. Sekarang balik ke contoh Bapak Ahok. semua kehidupannya sudah baik dan benar tapi kalo dia cuman duduk-duduk di rumah, ketemuan sama keluarganya doang ya terang itu sulit di lihat sama orang-orang lain. Justru ketika dia mutusin untuk terjun jadi seorang Gubernur yang baik dan benar itu sebenarnya memang harusnya begitu, tapi kenapa jadi heboh ? Karena ada terang masuk ketempat gelap ngobrak abrik kegelapan sehingga mereka yang lihat mungkin terheran-heran..

"Gila, silo banget!! Masih ada orang duduk di kursi pemerintahan yang lurus kaya gitu?" orang-orang jahat mulai heboh dan risih.


Gaisss.. jadi terang gak akan pernah bisa kelihatan kalo salah tempat ibarat Loe jalan di tempat terang pake lilin ya gak guna kaya yang gue bilang tadi, justru terang datang untuk mengusir kegelapan. kita anak-anak Tuhan ketika udah hidup di gereja keluar gereja ya harusnya membaur dengan yang lain, bukan duduk di rumah santai atau cuman mau temenan sama yang seiman mulu kesannya pengen terlihat rohani banget. Kita juga harus pergi ke dunia untuk membawa pesan dan kasih Tuhan tapi bukan jadi sama dengan dunia ini. Tulisan ini bukan buat gue dukung Bapak Ahok tapi gue ambil contoh paling deket gimana kehidupan Bapak Ahok menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia, dia membaur dengan dunia tapi tidak mau jadi sama seperti dunia karena Dia tahu tujuan hidupnya senengin hati Tuhan. Tuhan juga begitukan? Dia turun ke dunia yang kotor tapi bukan untuk jadi sama kotornya dengan dunia, justru ada karya keselamatan yang Tuhan berikan ketika dia mau rendahkan diri untuk turun selamatin umat manusia.

Ada satu kalimat gue suka banget "Mungkin semua orang yang loe temuin belom tentu semua bisa buka alkitab, mungkin mereka bukan kristen jadi dia juga tidak ngerti bagaimana cara baca alkitab. Tapi dia bisa baca alkitab hidupmu lewat sikap, perkataan dan perbuatan kita yang memancarkan kasih Tuhan."



Ya kalimat itu ada benarnya, orang kristen adalah kitab terbuka yang orang bisa baca ketika mereka melihat gimana hidup anak-anak Tuhan. Dunia yang berdosa pasti membenci kebenaran, tapi bukankah karena kasih dan keadilan bertemu supaya kita yang berdosa bisa mendapat pembenaran hidup? Dunia berlomba-lomba melenyapkan orang benar tapi kebenaran tidak akan pernah mati. 

Terakhir kata dari gue, selamat membawa garam dan terang kemanapun kaki loe melangkah.

Salam Hangat,
Melisa Dawson

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer