PLUVIOPHILE | Hujan di Bulan November

Mendung dan Hujan...
aku selalu ingat katamu Mendung tak berarti hujan, aku tahu itu sepenggal lirik lagu era tahun 1991. Saat itu aku bahkan belum lahir, memang cinta terpaut 12 tahun itu sangat unik perbedaannya. Perbedaan 1 masa yang cukup panjang, akh... kenapa juga aku harus mengingat dirimu dan hujanmu? Dulu aku benci hujan, karena hujan hanya membawa kesedihan dan menginsyaratkan sebuah perpisahan mendalam di masa lalu. Saat itu usiaku baru 13 tahun, aku kehilangan nenek yang paling aku kasihi pada musim hujan. Begitu juga saat berusia 16 tahun aku kehilangan sosok guru yang jadi teladan, kami dekat dan guru itu selalu memotivasi aku untuk jadi pribadi yang makin baik. Sayang beliau meninggal di usia yang relatif muda, saat dia meninggal hujan deras diiringi gemuruh serta angin kecang menghiasi pemandangan beberapa hari dan tangisku pecah sejadi-jadinya selama hampir satu minggu, saya kehilangan sekali sampai tidak percaya. Tidak ada angin, tidak ada pesan dia pergi dengan begitu mendadak dan satu sekolah heboh atas kepergiannya. Sejak saat itu aku tidak pernah menyukai hujan dan semakin membenci hujan.

Baru dua tahun belakangan, tapat usiaku yang ke 20 tahun, aku berkenalan dengan dia yang mencintai hujan. Awalnya dia tahu aku tidak pernah menyukai hujan, dia tahu semua alasan aku membenci hujan, takut dengan suara gemuruh, dan lebih suka berdiam diri di rumah. Bersama dia hidupku pelan berubah, aku belajar kembali menyukai hujan, dia mengajari aku bermain bersama hujan walau tahu hujan itu tidak baik tapi dia akan selalu senang berlarian bersamaku di saat hujan, hanya sekali. 

"Janji hanya sekali ini aku yang akan membuat kamu jatuh cinta dengan hujan lagi, kita berlarian di saat hujan. Besok tidak" itu kata kamu sambil menatapku, kemudian kita berlarian layaknya anak kecil mencari tempat berteduh yang cukup jauh dari lapangan terbuka tempat kita berdiri kala sore itu. Kita berteduh saat hujan lebat, beberapa waktu berlalu hujan hanya menyisakan rintik-rintik. Kita tersenyum kemudian kembali bermain-main bersama hujan.

 Illustrasi ini berasal dari link ini

"Sudah lama, ya sudah empat tahun aku mengurung diri selama hujan, sudah lama sekali tidak pernah mencium aroma basahnya tanah saat hujan membasahi bumi." Aku membuka tangan ku lebar, membiarkan wajahku merasakan tetesan air dari langit.

"Hujan hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu, mereka jatuh memberikan nada-nada indah.Mendung tak selamanya berarti akan hujan, berapa banyak orang sudah takut menghadapi mendung padahal mendung selalu punya kecantikanya sendiri. Saya selalu suka hujan, hujan mengingatkan masa-masa indah sewaktu saya kecil." katamu seperti itu.

Aku hanya menatap air wajahmu yang begitu asyik menikmati rintikan hujan, dan mendadak hujan kembali deras ya ampun kita harus berlari-larian lagi mencari tempat berteduh. Perpisahan kembali ditandai dengan hujan, aku dan kamu jalan kearah yang berbeda. Hatiku terbang bersama derasnya hujan, sosok yang sudah pernah membuatku jatuh cinta kembali pada hujan. Hujan lagi-lagi jadi saksi kesedihan dan kesesakan tak terhitung meremukan semua perasaan yang pernah bersemi.

Illustrasi ini berasal dari link ini

Aku tidak pernah memutuskan kembali membenci hujan, membenci hujan sama saja aku belajar tidak mengikhlaskan perpisahan kita. Walau kita hanya berjalan bersampingan dua tahun, kita sudah banyak menjelajahi dunia imajinasi kita tanpa batas, kita sudah berlari secepat yang kita bisa. Sayang, ada pepatah bilang yang dipertemukan tidak pasti selalu untuk dipersatukan. Kita ini hanya dititpkan untuk saling membahagiakan satu sama lain, singkatnya waktu, benturan-benturan perbedaan, setiap tangisan yang pernah kita lalui jadi pelajaran paling berharga. Aku merindukan kembali selalu hujan, memang terkadang memori itu akan selalu kembali menghantui tapi jika aku diberikan waktu untuk mengulang tentu aku memilih tidak ingin terlalu dalam mencintaimu hingga kini aku tak pernah merasakan apa-apa. Terimakasih telah membuatku bisa menikmati hujan walau terasa berat dan pahit, My Pluviophileman.

Aku masih menyukai hujan tapi tidak dengan dirimu, bagian terbaik hanya mengenangmu sementara waktu tapi tidak untuk menyukai kamu kembali.

Illustrasi ini berasal dari link ini

Salam dari aku yang pernah berlarian bersama kamu saat hujan sore itu,
Melisa Valoel Dawson.




Komentar

Postingan Populer