Penantian dan Kedatangan

Kopi itu masih hangat, uapnya masih terlihat berterbangan. kata orang kopi itu teman baik dikala senja, ya dia teman baik untuk aku yang sedang sendirian. Aku memandang sekeliling rasanya dunia terasa diam dalam hening sejak aku tidak pernah melihat senyum dan tawamu. Sepi itu hilang setelah anak-anak kecil berlarian dijalan, melihat mereka kadang aku ingin kembali menjadi anak-anak. Mereka adalah makhluk yang selalu tertawa lepas, jujur, dan selalu suka bermain.

Aku menanti seseorang, tapi sayang dia tidak akan pernah datang. Aku yakin dia tidak akan datang seperti yang sudah-sudah ketempat ini. Aku menantikan hal yang bodoh, layaknya anak kecil terlalu percaya akan mendapatkan es krim. Aku sendiri manusia yang sedang menikmati pahitnya kopi dikala senja, pahitnya kopi mewakili perasaan terluka yang dalam.

Kala cinta tidak pernah bisa ditebak kedatanganya, aku kembali menanti dalam sendu. Pilu rasanya harus mengubur semua kenangan masa lalu yang terlalu berharga diantara kita meski kisah itu sudah menjadi usang dan dipenuhi debu. Hmmmm....tintungggg... Handphone ku bergetar..
Saatku buka terpampang satu gambar  pria yang tidak aku kenal datangnya dari salah satu aplikasi chatting. Menarik, menurutku saat aku tatap fotonya, any way ada yang bikin makin tertarik OMG dia seorang musisi. Tak perlu berpikir panjang ya aku terima saja dan untungnya diriku juga disambut baik olehnya. Rasanya dia terlalu banyak sisi misterius tapi justru itu bagian yang menarik. Aku mulai tersenyum kecil dan berharap bisa bertemu terus denganmu.

Mungkin itu yang namanya kedatangan, em..aku memang tidak tahu akan berakhir kisahnya seperti apa? tapi rasanya aku tak mau berpikir terlalu negatif atau terlalu baik jalan tengahnya adalah menikmati kembali proses, aku tahu proses bagian yang nanti akan menentukan hasil akhir. Jika memang akhirnya kita dekat semoga bukan karena kita hanya melihat dari nafsu semata. ya semoga dia kedatangan yang hadir pada waktu tepat, aku mulai belajar mendoakanmu diam-diam meski aku tidak berharap yang indah selalu. Ini bagian dari aku hanya meminta pada Tuhan jika kita diperbolehkan untuk akhirnya bersisian, semoga kamu jadi yang terakhir meski aku tak tahu masa depan seperti apa kisah ini berakhir?

Aku: "Pssttttt....heiiii...kirain salah orang.. heheh...Namaku Aku."
Kamu : Tersenyum kecil..." XXXXX"

Malam itu kita tertawa menghabiskan makan malam bersama dan aku rindu mengulang detik yang menyenangkan bersamamu walau hanya sekali kita bertemu.

Ilustrasi dapat dilihat disini

Komentar

Postingan Populer